GPS Demo Tolak Pencalonan Anton Saragih dari PDIP

0

lensamedia.id – Gerakan Peduli Simalungun atau GPS melakukan ujuk rasa di depan Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sumatera Utara, Jumat (19/6/2020) meminta menolak pencalonan Anton Saragih.

GPS secara membentang spanduk dan poster yang mengatakan menolak politik dinasti di Simalungun, bahwa pencalonan Anton Saragih disebut-sebut kerabat dekat Bupati Simalungun, JR Saragih yang akan diikutkan di Pilkada Simalungun 2020 nanti.

Sementara itu koordinator aksi GPS Andry CH Saragih dalam otasinya mengatakan bahwa sejak 10 tahun kepemimpinan JR Saragih di Simalungun, rakyat tidak semakin sejahtera. Malah kroni-kroninya yang menikmati hasil dan semakin sejahtera.

“Bahwa sebelum jadi bupati dia tidak membawa apa-apa. Tapi sekarang sudah punya helikopter, punya universitas, punya hotel, stasiun TV dan radio,” sebut Andry.

Sebut Andry lagi, begitu banyak dugaan korupsi yang sempat muncul ke permukaan, namun tidak ditindak. Buruknya pemerintahan JR tercermin dari predikat disclaimer tiga tahun berturut-turut dari BPK RI.

“Bagaimana Simalungun mau pesta demokrasi. Artinya JR Saragih, akan mendukung kerabatnya Anton Saragih untuk menjadi Bupati Simalungun. Kita tahu JR tidak punya prestasi apa-apa di Simalungun. Kami khawatir, pola-pola lama yang kami duga ‘dosa’ JR akan berpotensi terjadi di Anton,” tambahnya.

Untuk memuluskan pencalonannya menuju Bupati Simalungun, Anton diketahui telah mendaftar ke sejumlah partai salah satunya PDIP.

“Anton sudah mendaftar ke PDIP. Kita tahu PDIP pemenang pemilu, PDIP partai wong cilik. Besar keinginan kami PDIP, dengan Ketum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menyerap aspirasi ini. Sebetulnya kami ingin ke Jakarta bertemu beliau, tapi karena situasi pandemi ini tidak memungkinkan,” sebut Andry lagi.

Tak lama selang berorasi beberapa saat, perwakilan pengunjukrasa kemudian diterima oleh Wakil Ketua DPD PDIP Sumut David Ginting di dalam Kantor DPD.

 959 total views,  2 views today