Ingin Mengabdi, Pengusaha Sukses Indonesia Radiapo H Sinaga Resmi Maju Sebagai Calon Bupati Simalungun

    0


    Simalungun | Lensamedia.id – Dalam hitungan bulan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan terselenggara dibeberapa daerah di Indonesia termasuk di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Pilkada yang menurut rencana akan digelar pada 9 Desember 2020 ini menjadi buah bibir masyarakat Kabupaten Simalungun, bagaimana tidak? Pada Pilkada di era pandemi Covid-19 ini, Kabupaten Simalungun mengantongi empat pasangan calon (Paslon) yang siap berkontestasi sebagai Bupati serta Wakil Bupati Simalungun. Radiapo Hasiholan Sinaga (RHS) – Zonni Waldi (ZW) adalah salah satu paslon disebut berpeluang besar memenangi Pilkada 2020 Simalungun.

    Langsung turun ke akar rumput, pasangan RHS – ZW kini sudah didukung lima Partai Politik (Parpol) dengan jumlah 20 kursi di DPRD Simalungun masing – masing: Golkar 9 Kursi, Berkarya 1 Kursi,Hanura 4 Kursi,Perindo 4 Kursi, dan PKS 2 Kursi. Langkah untuk mengantongi dukungan dari tidak sulit tampaknya bagi RHS.

    Kemudahan dukungan partai politik didapat karena RHS memiliki latar belakang pengembang perumahan swasta yang mendapatkan penghasilan murni hasil kerja keras dan cerdas dan bebas korupsi. Selain itu RHS tidak pernah memiliki noda hitam di dunia perpolitikan. Pasangan RHS, Zonny Waldi, yang kini menjabat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara namanya sudah tidak asing lagi di Kabupaten Simalungun, sejumlah jabatan berkarir strategis dari staf, lurah pernah dia duduki di Pemerintah Kabupaten Simalungun.

    Menelusuri latar belakang RHS, ia adalah putra asli Simalungun yang lahir pada 18 Juni 1968 silam. Ayah dari empat orang anak ini dikenal sebagai seorang pengusaha sukses di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Perantauannya dimulai saat dirinya tamat dari Sekolah Menengah Teknologi Pertanian di Kabupaten Simalungun dan memilih mandiri untuk berjuang beradu nasib di Kota Batam.

    Dengan begitu apa yang dimiliki RHS saat ini bukanlah warisan dari orang tuanya melainkan hasil jerih payahnya dari nol. Lahir dari keluarga yang sangat sederhana, RHS terbiasa mandiri sejak kecil hingga tumbuh menjadi sosok pekerja keras. Ayahnya seorang petani yang harus bekerja keras siang malam agar bisa menyekolahkan anak-anaknya. Kini, usaha suami dari Ratnawati boru Sidabutar itu sudah merambah ke sektor perkebunan, keuangan dan pendidikan.

    Sejak kecil RHS kecil tahu warisan terbesar dari ayah ibunya bukanlah harta yang berlimpah dan nama yang terpandang. Menurutnya, lahir dalam kemiskinan itu adalah takdir tetapi hidup dalam kemiskinan adalah pilihan. Radiapo kecil punya semangat belajar tinggi bahkan sambil belajar ia ikut bekerja keras membantu orang tuanya agar tetap bisa bertahan hidup dan menggapai cita-cita.

    Asanya tentang menjadi orang yang bermanfaat sangatlah besar. Harapan bahwa ia dapat mengangkat derajat keluarga membuncah, mimpinya menjadi manfaat bagi tanah kelahirannya begitu bergelora bahkan saat di awal masa perantauan ia pergi hanya dengan berbekal baju di badan. Kerja keras yang ia lakukan tidak bisa diremehkan, segala jenis pekerjaan ia jalani hampir bekerja 24 jam sehari. Radiapo tahu orang tuanya tidak memberinya warisan kekayaan. Warisan terbesar yang diingatnya hanyalah pendidikan, bekerja keras, jujur dan sungguh-sunguh.

    Perlahan kesuksesan menyertainya, dari menjadi buruh kecil merangkak menjadi supervisor. Ia gemar menabung. Mengumpulkan satu rupiah demi rupiah. Bekal dirinya untuk membuka usaha sendiri. Proses kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Ditopang keluarga kecilnya yang begitu mendukung, Radiapo mengubah kemiskinan itu menjadi berkat bagi sesama. Usahanya maju pesat di berbagai sektor, dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merambah ke developer perumahan hingga terjun ke dunia bisnis perkebunan kelapa sawit. Ada puluhan perusahaan yang hingga kini dikembangkannya. Sadar bahwa segalanya sudah sangat berkecuupan, RHS tidak ingin melupakan tanah kelahirannya, tidak ingin keberhasilan hanya dirasakan keluarganya, ia pun memutusan untuk membangun Simalungun dengan menggantikan posisi Jopinus Ramli Saragih, Bupati Simalungun dua periode.

    Pada awalnya, niatnya ingin mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Simalungun tidak disambut hangat oleh empat anak dan istrinya, karena dinilai sudah berkecukupan secara materi lantas apa lagi yang dicari dari jabatan seorang bupati? Namun RHS meyakinkan anak dan istri, bahwa bukan materi yang ia kejar apabila menjadi bupati, melainkan memberikan pengharapan dan keberkahan serta memajukan tanah kelahirannya. Ia menjelaskan, ia tidak pernah melupakan mimpinya sejak kecil, yaitu bermanfaat bagi orang lain dan memajukan tanah kelahirannya. Mendengar demikian, anak dan istri RHS pun mendukung penuh niat baik ayahnya.

    Salah satu ujaran menarik RHS ketika berbincang, dia menyebut Pilkada 2020 harus berjalan dengan aman, tertib, dan damai tanpa harus menjelek-jelekkan pemerintahan yang sekarang sedang bekerja. Pasangan pengusaha dan birokrat, RHS dan Zonny Waldi diperkirakan akan dipercaya masyarkat Kabupaten Simalungun sebagai Bupati dan Wakil Bupati.
    Sebelumnya, pendaftaran calon kepala daerah dibuka Jumat 4-6 September 2020. Keempat paslon yang diterima KPU Simalungun, yakni Anton Saragih-Rospita Sitorus, Radiapoh Hasiolan Sinaga- Zonny Waldi, Irjen Pol (Purn) Wagner Damanik-Abidinsyah dan Mujahidin Nur Hasyim- Tuppak Siregar.(*ndy)

     2,072 total views,  1 views today