Menteri Sosial dan KKP Tersangka, Pengaruhi Kepercayaan Masyarakat Simalungun terhadap pasangan Cakada Partai PDI-P dan Gerinda

0

Simalungun | Lensamedia.id – Penetapan tersangka Menteri Sosial Juliari P Batubara dan operasi tangkap tangan, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, pada waktu dekat ini, menjadi diskusi hangat jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang akan digelar pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang.

Bagi Partai PDI-P dimana Juliari Batubara menjabat wakil bendahara umum dan Partai Gerindra, dimana Edhy sebagai Wakil Ketua Umum di partai tersebut, tentu penetapan terangka korupsi ini adalah mimpi buruk.

Mimpi buruk ini menjadi tamparan keras bagi para kader Partai PDI-P dan Gerindra di Indonesia, termasuk bagi calon kepala daerah yang saat ini diusung maju Pilkada yang tinggal menunggu hari.

“Akibat kejadian belakangan ini, tentu menjadi pukulan telak secara psikologis bagi pendukung Anton Saragih-Puspita Sitorus dan Hasim-Tumpak Siregar yang masih ragu-ragu,” ujar Erik Simbolon , kepada Wartawaan Minggu (6/12/2020).

Termasuk bagi Anton Achmad Saragih dan Puspita Sitorus yang di dukung PDI-P, maupun Muhajidin Hasim dan Tumpak Siregar yang didukung partai Gerindra sebagai pasangan calon untuk mengikuti Pilkada Serentak 2020 di Kabupaten Simalungun.

“Kekecewaan masyarakat Simalungun kepada PDI-P Ini sudah dimulai sejak Menteri Juliari P Batubara memberikan bansos untuk mendukung salah satu calon pasangan kepala daerah di Simalungun beberapa waktu lalu, sedang kan bergabungnya Partai Gerindra dengan koalisi Jokowi. Dalam persetujuan UU Omnibuslaw, Gerindra ikut serta mendukung. Terakhir dengan tertangkapnya Edhy, yang juga Waketum Gerindra, merusak kepercayaan masyarakat Kabupaten Simalungun akan semangat pemberantasan korupsi,” tegas Erik Simbolon aktivis pergerakan mahasiswa asal Simalungun. (Rzk/Red)

 768 total views,  1 views today