Peringati 23 Tahun Reformasi, KAMMI dan Rizal Ramli Sepakat Korupsi adalah Musuh Terbesar

0

Jakarta | Lensamedia.id – Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengadakan diskusi bersama ekonom senior Rizal Ramli dalam rangka memperingati 23 tahun reformasi 21 mei 1998 di sebuah kafe di bilangan jakarta selatan.

Acara yang digelar secara daring dan luring tersebut dihadiri kurang lebih oleh seratusan kader KAMMI se Indonesia, serta untuk luring sendiri dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Ketua Bidang Kebijakan Publik KAMMI Pusat Abdussalam dalam acara tersebut menyatakan bahwa KAMMI sebagai gerakan yang lahir 2 bulan sebelum reformasi wajib menjaga komitmen semangat reformasi serta menolak segala bentuk korupsi.

“KAMMI lahir di era reformasi dengan salah satu tuntutan yaitu untuk berantas KKN. Bahkan saat ini korupsi semakin merajalela, maka KAMMI harus kembali bergerak melakukan sesuatu.” ujar Salam dalam diskusi refleksi reformasi di sebuah kafe pada Sabtu (22/5/2021).

Sementara itu, Rizal Ramli menyebut perbuatan korupsi terjadi lantaran Demokrasi Kriminal yang memakan biaya sangat mahal untuk menduduki jabatan politik.

Menurutnya, setidaknya untuk maju sebagai Bupati membutuhkan biaya paling sedikit 50-100 Milyar, sementara Gubernur lebih besar lagi 300-500 Milyar, sementara Presiden minimal 3 Triliyun.

Untuk itu, Rizal Ramli menyebut hal paling fundamental yang harus diubah dari Demokrasi Kriminal minimal ada 2. Pertama, hilangkan Presidensial Treshold. Kedua, Partai Politik harus dibiayai oleh Negara.

“Demokrasi kriminal saat ini menyebabkan tingkah laku korupsi di kalangan politisi dan pejabat publik, serta menyebabkan Oligarki menguasai Negara.” ungkap Rizal Ramli.

Kemudian Abdus Salam menambahkan bahwa korupsi adalah musuh terbesar bangsa saat ini. Oleh karena itu KPK tidak boleh dilemahkan, harus diperkuat, KPK harus membuktikan korupsi Bansos saat ini mampu diselesaikan.

Selain itu, Pengurus Pusat KAMMI menyerukan kepada kader dan jajaran pengurus KAMMI dari tingkat komisariat hingga pusat agar juga menjadikan isu koruspi sebagai fokus.

“Gelar forum diskusi dan pendidikan anti korupsi di tiap sekretariat KAMMI, beri pencerahan kepada masyarakat dan selanjutnya lakukan aksi serentak, jangan biarkan Korupsi dan Oligarki menguasai dan merusak negeri kita tercinta ini.” tegas Abdus Salam.

 622 total views,  1 views today