HUT Polwan ke 71, Kapolri : Kita Doakan Anggota TNI – Polri yang Berjuang di Papua

0

LensaMedia.id (Jakarta) – Kapolri Jenderal Polisi H.M. Tito Karnavian, mengajak semua pihak agar senantisa mendoakan para anggota TNI dan Polri yang kini sedang berjuang untuk menjaga keamanan dan perdamaian di Papua. Hal itu disampaikan Kapolri saat menghadiri HUT Polwan ke 71 di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Minggu (01/09/2019).

“Pagi ini kita sama sama mengirimkan doa kepada seluruh anggota TNI-Polri yang saat ini sedang bertugas di Papua dalam rangka mengamankan Papua yang situasinya masih mengalami gangguan,” ujar Tito.

Selain mendoakan mereka yang sedang bertugas, Tito juga mengajak semua pihak untuk turut mendoakan salah satu Anggota TNI AD yang gugur dalam tugas menjaga aksi demonstrasi di Deiyai, Papua, yakni Sertu Rikson Edi Chandra dari Kodam II Sriwijaya dan beberapa personel TNI – Polri lainnya yang mengalami luka – luka agar cepat diberi kesembuhan.

“Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan memperoleh kekuatan dan ketabahan. Untuk yang terluka mudah mudahan segera diberikan kesembuhan,” kata Tito.

Sertu Rikson gugur saat terjadinya kerusuhan di Kabupaten Deiyai, Papua, pada Rabu (28/08/2019). Menurut penjelasan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, pada awalnya aksi massa berlangsung didepan Kantor Bupati Deiyai dengan jumlah massa sekitar 150 orang. Dalam aksi tersebut, massa mendesak Bupati agar menghadiri pembacaan referendum, namun permintaan mereka tidak dipenuhi oleh Bupati.

Meski awalnya berlangsung tertib, namun tanpa diduga, muncul sekelompok massa yang tiba – tiba menyerang petugas. Mereka datang dari berbagai penjuru sembari membawa senjata tajam. Diduga, massa yang baru datang itu adalah massa penyusup dari Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.

“Akhirnya terjadi ricuh. Lalu satu anggota TNI meninggal dan lima anggota Polri luka akibat panah,” ujar Dedi Prasetyo, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara pada Rabu (28/08/2019).

Padahal tadinya, aparat yang bertugas saat itu sedang berusaha bernegosiasi dengan massa aksi agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Namun, situasi kian tak terkendali, pasca kelompok penyusup itu datang memprovokasi kondisi saat itu.

“Kami juga mengajak tokoh masyarakat untuk memadamkan situasi agar masyarakat tidak semakin terprovokasi,” ungkapnya. (Red)