Leppami Cabang Ciputat Sangat Menyayangkan Sikap Ade Armando yang geram terhadap kritik Presiden Jokowi

0

Ciputat – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) mengkritik  Presiden RI, Joko Widodo dengan meme yang berjudul ‘The King of Lip Service’ alias raja pembual.

Sontak hal ini mengundang atensi publik dan mendapat respon dari berbagai kalangan, termasuk pihak UI pun sendiri yakni, Kepala Humas dan KIP UI, Amelita Lusia, “Menjawab pertanyaan yang diajukan rekan-rekan media, yang bermula dari postingan BEM UI di sosial media kemarin sore sekitar jam 6 sore, perlu kami sampaikan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat dan aspirasi memang dilindungi undang-undang.

Meskipun demikian dalam menyampaikan pendapat, seyogyanya harus menaati dan sesuai koridor hukum yang berlaku,” kata Amelita kepada wartawan Detik.com, Minggu (27/7/2021).

Dosen Komunikasi UI, Ade Armando menilai Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra, “Ini karya BEM UI. Saya sih menghargai kebebasan berekspresi. Tapi kalau jadi lembaga yg mewakili mahasiswa UI, ya jangan kelihatan terlalu pandirlah. Dulu masuk UI, nyogok ya?” kicau Ade melalui akun pribadinya @adearmando1, Minggu (27/6/2021).

Tidak hanya mengkritik soal poster tersebut, Ade Armando juga turut mengkritik Leon secara subjektif, “Ternyata Ketua BEM UI itu Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Ekonomi Bisnis UI. Hmmm kok ada ya anak ekonomi kayak gini?” cuit Ade yang juga diunggah di akun twitter nya.

Menanggapi kritik Ade Armando, Direktur Eksekutif Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (Leppami) Cabang Ciputat, Arifin Syahamrtua Siregar, merasa sangat menyayangkan hal tersebut. Menurut Arifin, sikap dari dosen komunikasi UI dinilai kurang objektif karena membawa latar belakang individu Ketua BEM UI yang merupakan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Sikap frontal Ade dalam merespon isu yang sedang marak jadi bahan perbincangan di sosial media tersebut sangat disayangkan, karena konten tulisan dan presentasi yang disajikannya lebih mengarah pada stigmatisasi dan labelling yang cenderung negatif pada organisasi mahasiswa islam tertua di Indonesia, HMI.

“Cuitan Ade Armando di twitter secara tidak langsung mengarahkan penikmat media sosial untuk menyatakan bahwa HMI adalah organisasi yang mencetak kader non intelektual atau bahasa dia pandir” tutur Direktur Eksekutif Leppami Cabang Ciputat yang akrab disapa Ipin.

“Seharusnya dengan fakta dan data yang dimiliki, Ade Armando sebagai dosen UI dapat mencontohkan kepada publik dan mahasiswanya agar kritik itu bagian dari Vitamin Demokrasi” tutup Ipin.

Terakhir, Ipin berharap Pemerintah jangan selalu melemahkan kritik yang disampaikan pengkritiknya termasuk mahasiswa, karena kritik itu bagian dari demokrasi. (*)

 483 total views,  2 views today