Menkopolhukan ungkap Kerusuhan di Kanjuruhan, Karena Kurangnya Koordinasi Panpel

0

Jakarta – Dunia sepak bola Indonesia menjadi sorotan akibat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10). Tragedi itu mendapat perhatian serius dari Menko Polhukam Mahfud MD hingga Presiden Jokowi.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan, aparat kepolisian sebelumnya sudah mengusulkan agar pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, agar dilaksanakan sore hari.

Dia menambahkan bahwa, jumlah penonton juga diminta disesuaikan dengan kapasitas stadion Kanjuruhan, yakni 38.000 orang. Namun ternyata tiket dicetak hingga 42.000 lembar.

Sebelum pertandingan dimulai, aparat kepolisian sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan, misalkan pertandingan agar dilaksanakan sore hari bukan malam. Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh panitia pelaksana (Panpel).

“Peristiwa tersebut mungkin tidak akan terjadi seandainya pihak Panpel Arema FC mengabulkan surat permohonan yang diajukan oleh Polres Malang,” ungkap Mahfud MD, pada Minggu (2/10/2022).

Atas kejadian tersebut, Presiden Jokowi meminta Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali serta Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk segera melakukan investigasi mendalam terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Jokowi juga ingin segera dilakukan pembenahan dan pertanggung-jawaban atas hilangnya nyawa ratusan jiwa dan kerusakan fasilitas akibat tragedi tersebut.

Pasca kejadian itu, Kapolri Jenderal Sigit dijadwalkan mengunjungi Stadion Kanjuruhan Malang untuk menjenguk para korban yang hingga saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit. ()

 447 total views,  1 views today