Terlalu Sering Menhub Dampingi Kunjungan Kerja, Jokowi Mengaku Bosan

0

LensaMedia.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo kembali memasukkan beberapa wajah lama untuk menduduki posisi menteri, salah satunya adalah Budi Karya Sumadi yang kembali dipercaya sebagai Menteri Perhubungan.

Sosok Budi Karya Sumadi selama ini memang dikenal sangat dekat dengan Presiden Jokowi. Terlebih lagi, selama menjadi Menhub, Budi Karya selalu mendampingi Jokowi tiap kali melakukan kunjungan kerja, khususnya yang berkaitan dengan infrastruktur.

Lantaran terlalu sering ikut bersamanya di lapangan, Jokowi mengaku bosan karena selalu didampingi oleh Budi Karya dan juga Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menjadi pembicara di acara diskusi Forum A1 Inisiatif Indonesia di Seribu Rasa, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

“Bosen. Saya kan ngomong apa adanya. Ditanya bosen, ya bosen,” candanya diikuti gelak tawa para hadirin.

Saat diminta untuk menyebutkan tiga kata untuk menggambarkan tugas yang diberikan oleh Presiden Jokowi, Budi Karya menyebut tantangan, gembira, dan optimis.

“Kami (para menteri) selalu merasa tertantang dengan tugas-tugas yang sudah diberikan oleh presiden. Ibaratnya kalau mau menghadapi ujian, adrenalin dipacu terus. Tapi itu membuat kita jadi betul-betul serius menjalankan apa yang menjadi visi presiden untuk Indonesia Maju,” ujar Budi Karya.

Ungkapan kegembiraan menurut Budi Karya yaitu saat dirinya diberikan kepercayaan untuk menggarap lima destinasi wisata super prioritas dari segi kelengkapan infrastruktur perhubungan.

“Misalnya di Labuan Bajo, Kementerian Perhubungan tentu harus menyiapkan bandara baru, akses menuju lokasi wisata, dan satu pelabuhan baru. Ketika berkunjung ke sana, pemandangannya indah dan menggembirakan. Dari perasaan gembira ini muncul ide-ide orisinil dan inspiratif untuk menyelesaikan tugas kami,” ujarnya.

Kemudian, Budi Karya menemukan sebuah optimisme dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang menekankan kerja cepat dan efektif guna mengejar misi Indonesia Maju. Kegigihan untuk mengejar target inilah yang dinilai Budi Karya menimbulkan optimisme.

“Dulu waktu saya masih kerja di DKI, puluhan tahun kita tak pernah terpikir di Jakarta akan ada MRT. Tapi Pak Jokowi (waktu itu menjabat Gubernur DKI) hanya butuh dua tiga bulan untuk memastikan Jakarta harus punya MRT. Akhirnya muncul optimisme, dan kita pun langsung memulai pengerjaan MRT ini,” ungkapnya.

Optimisme pun semakin terlihat saat Presiden Joko Widodo juga memberikan amanat kepada Kementerian Perhubungan terkait pembangunan ibu kota baru. Menurut Presiden, ibu kota baru akan mengusung konsep compact city, smart city, dan green city.

“Ini ide yang sangat menantang, kami juga jadi tertantang untuk mengerjakannya. Yang pasti Kemenhub optimis kami bisa memastikan bahwa bandaranya nanti akan terkoneksi, transportasi publiknya berupa kereta listrik dan kendaraan listrik ada untuk bisa memudahkan aksesibilitas ibu kota baru ini,” katanya.

Menhub juga menargetkan, akan mengajak Presiden Joko Widodo agar menjadi orang pertama yang menaiki kereta listrik di ibu kota baru nanti.

“Saya akan siapkan dan segera mengajak Pak Presiden naik kereta listrik baru di sana,” tandasnya.(Red)

 518 total views,  1 views today