Lensa Media – Dewasa ini, pemerintah mencanangkan ekonomi kreatif, sampai ada menteri yang langsung terjun di dalam mengurus tentang ekonomi kreatif. Efektifkah? Sehingga perlu perjuangan ekstra untuk mengangkat ekonomi kreatif ini.
Sebagai wirausaha, ada banyak cara didapatkan untuk membuat produk unggulan dengan kreatifitas yaitu dengan berbagai cara. Mari kita simak ulasannya:
Kreatifitas memang di desain atau direncanakan
Untuk perusahaan-perusahaan yang sudah mapan rata-rata sudah memiliki divisi perencanaan dan pengembangan produk, sehingga divisi ini bisa mengembangkan produk yang kreatif dan unik. Selain itu divisi ini juga bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian, kampus atau LSM sehingga tercipta suatu produk. Banyak sekali sebenarnya produk kreatif yang hanya berhenti sebagai kajian ilmiah.
Bisa kita liat atau datangi kampus-kampus ternama yang punya lembaga paten, disana banyak sekali produk yang kreatif dan berdaya guna untuk masyarakat tapi tidak pernah dipasarkan, hanya sebatas pemenuhan prasyarat akademis untuk mendapatkan belar tertentu. Ini merupakan peluang bisnis yang bagus apabila kita bisa bersinergi dengan dunia kampus, untuk memasarkan produk-produk penelitian dosen.
Kreatifitas karena kecelakaan sejarah
Contoh produk kesalahan sejarah atau ketidak sengajaan adalah getuk goreng sokaraja yang selama ini kita nikmati. Getuk goreng sokaraja diproduksi tahun 1918 oleh Bpk H. Sanpirngad. Awalnya bapak sanpirngad adalah pedagang nasi rames dan getuk basah, karena sering tidak habis, maka oleh beliau di goreng, dan ternyata banyak yang suka, hingga saat ini, getuk goreng jadi identitas di Sokaraja Kabupaten Banyumas.
Kreatifitas karena Kebutuhan Mendesak
Banyak sekali pengusaha memulai bisnisnya karena hanya mengandalkan kemauan dan action. Mereka yang penting melakukan action, tanpa pernah berpikir resiko-resiko yang akan terjadi. Pada posisi ini mereka sering dihadapi banyak masalah, banyak kendala. Banyaknya rintangan ini membuat mereka selalu berpikir bagaimana solusi-solusinya tapi mereka dihadapkan pada posisi harus action untuk menyelamatkan bisnisnya.
Pernah ada pengusaha yang menjual tahu kotak, awalnya ramai, lama-lama omset menurun dan mengalami kerugian. Pada posisi yang mendesak dan kepeped itulah muncul ide, tahu itu digoreng kecil-kecil, dilumuri coklat jadilah tahu coklat.
1,112 total views, 1 views today