Masyarakat Bungku Pesisir Apresiasi Polres Morowali yang Sudah Tetapkan 15 Tersangka Premanisme   

    0

     

     

    Morowali – Sebanyak 15 preman yang menyerang PT PAM Mineral di Desa Laronaei dan Buleleng akhirnya ditangkap aparat kepolisian.

     

    Kapolsek Bungku Selatan, Iptu Azhar Zainudin menyebut, 15 preman itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dilimpahkan kasusnya ke Polres Morowali.

     

    “Laporan polisi sudah dibuat, delik-deliknya telah dipenuhi. 15 orang tersangka itu telah kami kirimkan di Polres, dilakukan pemberkasan,” kata Iptu Azhar, Senin 5 Juni 2023.

     

    Ia menyebut, penegakan hukum harus dilakukan kepada setiap orang tanpa melihat siapa orang tersebut.

     

    “Kami tidak pilih itu orang PT Transon atau PT PAM, yang helas saya jaga masyarakat yang ada di bungku Selatan, khsusnya bungku pesisir,” papar

     

    Ia menyebut bahwa Kapolres Morowali akan menyambangi PT PAM Mineral yang karyawanya menjadi korban premanisme.

     

    “Beliau berpesan bahwa tunggu beliau di PT PAM. Beliau nanti dari sana langsung singgah di kantor PT PAM. Silahkan berkoordinasi,” papar dia.

     

    Iptu Azhar mengaku, dirinya melihat langsung betapa anarkisnya preman-preman tersebut terhadap karyawan PT PAM Mineral yang tidak memiliki salah apapun.

     

    “Saat kejadian kebetulan saya di lapangan, dan hampir jadi korban pula. Jadi sampaikan, untuk kasus ini tetap kami lanjutkan sebagaimana yang telah diatur oleh undang-undang KUHP,” papar dia.

     

    Sementara, Humas PT PAM Mineral, Kahar mengapresiasi langkah cepat aparat kepolisian dalam menegakkan hukum di Kecamatan Bungku Pesisir.

     

    “Kami sangat mengapresiasi pihak Polres Morowali sudah cepat tanggap menindaklanjuti aksi premanisme di sini,” papar dia.

     

    Ia berharap kejadian premanisme yang dilakukan beberapa waktu lalu menjadikan pelajaran bahwa penegakan hukum yang dilakukan aparat penegak hukum (APH) tidak akan salah.

     

    “Kita percaya kepada APH, adil dalam menegakkan hukum. Siapapun orangnya, jika dia mengganggu dan melanggar hukum yang ada di Indonesia pasti akan diproses dengan cepat,” jelas dia.

     

    Di lokasi yang berbeda, masyarakat Desa Buleleng yang enggan disebut namanya meminta Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk terus memonitor persoalan tersebut hingga tuntas.

     

    “Kami berharap kepada Kapolda Sulteng supaya memonitor persoalan tersebut, karena telah mengganggu kenyamanan di Bungku Pesisir, terutama desa Buleleng,” papar H.

     

    Hal serupa disampaikan oleh “R”, warga Desa Laronaei. Ia meminta aparat kepolisian tidak hanya menetapkan 15 tersangka tersebut, tapi juga mengusut adanya dugaan keterlibatan PT Transon dalam menurunkan preman-preman itu.

     

    Dari informasi yang ia terima bahwa preman-preman itu merupakan orang suruhan PT Transon yang diakomodir oleh salah satu pegawai PT Transon yakni Misrul.

     

    “Masyarakat berharap masalah ini diusut hingga tuntas, informasi beredar preman tersebut diduga atas perintah saudara Misrul,” papar dia.

     

     

    Sebelumnya, 15 preman bayaran karyawan PT PAM Mineral diserang secara tiba-tiba oleh orang tidak dikenal saat ada kegiatan pembuatan pos jaga oleh karyawan PT PAM Mineral di bekas tanah milik Kahar.

     

    Tiba-tiba, datang segerombolan orang tak dikenal melakukan pengrusakan pos yang sedang dikerjakan oleh karyawan PAM Mineral. “Mereka, gerombolan ini dibawa menggunakan 3 mobil salah satunya adalah mobil Misrul ketua team 9 dan disupiri oleh Ode adik ipar Misrul,” papar Kahar.

     

    Setelah melakukan pengrusakan, preman-preman tersebut tiba-tiba balik mengarah ke mobil Misrul dan mengambil senjata tajam berupa parang, pedang, busur panah dan menyerang ke arah karyawan PAM yang berada di lapangan.

     

    “Setelah melakukan aksi brutal tersebut, mereka ini pergi ke arah mess PT. Transon dan ditemukan berada di dalam kamar mess transon,” papar dia.

     

    Dengan kejadian ini, diduga kuat ada keterlibatan managemen PT Transon karena mereka dengan tenang bersembunyi di mess PT Transon.

     

    “Aparat Polisi dan TNI juga menemukan dan menangkap preman-preman tersebut di dalam mess transon seperti yang ada di video dan foto,” papar dia.

     

    Kahar menjelaskan, dari interogasi yang dilakukan aparat penegak hukum itu, diketahui bahwa mereka merupakan orang suruhan Misrul.

     

    “Dalam hal ini kami meminta aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini siapa yg memerintah, siapa yang memfasilitasi kendaraan, siapa yang memfasilitasi tempat persembunyian, dan harus diusut siapa yang bayar preman tersebut,” papar dia.

     

    Untungnya, aksi cepat tanggap aparat kepolisian, mampu menyelesaikan aksi premanisme tersebut dan menjadikan mereka sebagai tersangka.

     198 total views,  1 views today